Di
tepian rasa
Aku menyayangimu, tapi aku
takut mencintaimu. Aku tak ingin terluka, oleh rasa yang masih membeku. Begitu
dalam luka yang ada hingga aku tak mampu untuk berdiri.. atuapun berpijak pada
keinginan. Di dalam keletihan, rasa dan harap kau terus membenci cinta dan
rasa. Bila nanti tak kau temukan kekasih yang mampu membuatmu bahagia dan kau
masih mengingatku, mungkin cinta akan menjadi keindahan yang menyatukan kita
walau di atas luka.
Di tepian rasa yang telah
berjenti, aku mengharapkan engkau tersenyum kembali meniti asa yang telah pergi
karena waktu tak pernah berhenti dengan tangisan ataupun kepedihan.
Di tepian rasa yang tak lagi
mengalir, bukalah pintu hati dan rasamu agar sinar mentari menghangatkanmu dan
kembali membuka senyuman walau tak seindah bintang namun akan membahagiakan
hati.
Di tepian rasa yang telah
membeku, janganlah engkau patahkan harapan dan keinginan rasa yang memudar.
Waktu yang terus bergulir, tak sebaiknya kau hitamkan dengan menyesali kisah
yang telah pergi dan tak mungkin kembali.
Di tepian rasa yang tak
beranjak, aku menharapkanmu membuka cinta, membuka senyuman untuk kenyataan
yang berjalan walaupun tak seindah kisah lalu namun akan membahagiakan rasa